Kasus Covid Kembali Melonjak, Hari Ini Tembus 2.647 Kasus
Liputan Farmasi -- Corona Virus atau yang sering disebut juga dengan nama COVID merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan yang mana pada manusia menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Corona Virus jenis baru mulai muncul sejak kejadian di Wuhan Cina pada Desember 2019 yang menjadi asal muasal dari Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
Sejak kemunculan COVID 19 muncul berbagai macam varian mulai dari Alfa, Beta, dan kini yang terbaru varian Arcturus. Penyakit ini muncul dengan gejala batuk, flu, demam dan nyeri tenggorokan. Mulai dari kemunculannya penyakit ini banyak menyebabkan kematian terutama pada pasien yang mempunyai komorbit (penyakit penyerta) seperti diabetes, jantung, bahkan bisa semakin memperburuk kesehatan pada pasien yang menderita penyakit paru. Dengan semakin banyak pasien penderita COVID-19 yang meninggal akhirnya WHO hingga Pemerintahan Indonesia dalam hal ini Presiden dan Mentri Kesehatan menyatakan sebagai penyakit dengan status Pandemi. Pada akhir 2022 hingga awal tahun 2023 virus ini sempat melandai hingga WHO sampai Pemerintah Indonesia mencabut status Pandemi.
Banyaknya masyarakat yang sudah ingin merasakan kehidupan normal seperti sebelum datangnya Corona Virus, sedikit banyak sudah mulai mengabaikan kehidupan pada masa Covid melanda seperti batuk tidak ditutup atau mengenakan masker saat batuk, saling berbagi atau mencicipi makanan yang bisa menyebabkan virus tersebut kembali muncul atau ramai dibicarakan kembali.
Berdasarkan berita dari Jakarta, CNN Indonesia “Kasus positif virus corona (Covid-19) bertambah 2.647 pada hari ini, Rabu (3/5). Total kasus positif kini menjadi 6.779.631. Dari total kasus positif itu, sebanyak 6.602.572 sembuh. Jumlah pasien yang sembuh bertambah 1.120 dari hari sebelumnya”. “Jumlah kasus meninggal dunia kini menjadi 161.35. Bertambah 25 dari hari sebelumnya. Spesimen yang diperiksa sebanyak 36.362”. Dari angka tersebut kemungkinan akan meningkat kembali jika kita mulai mengabaikan kesehatan kita terhadap orang lain.
Menurut berita dari Jakarta , CNN Indonesia juga menyebutkan “Kemenkes sebelumnya menyebut subvarian Omicron XBB 1.16 alias Arcturus menjadi pemicu naiknya kasus virus corona di Indonesia khususnya Ibu Kota dalam beberapa hari terakhir”.
Terbaru, Dinkes Pemprov DKI Jakarta memprediksi ada lonjakan kasus Covid-19 pekan depan imbas penyebaran subvarian Arcturus. "Puncak kematian akan 7-14 hari dari puncak kasus. Tren masih naik, prediksi puncak minggu depan (Enam minggu dari 23 Maret, kasus arcturus pertama kali terdeteksi)," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama, saat dikonfirmasi, Rabu (3/5).
Semakin bertambah banyak nya pasien penderita Covid yang terkena varian baru tersebut maka mungkin jika kita mengabaikan kesehatan kita terhadap orang disekitar kita maka akan makin mempercepat proses penyebaran dan bahkan bisa menyebabkan Indonesia mengalami pandemi era baru.
Maka dari itu mari kita tetap menjalankan protokol kesehatan yang telah dianjurkan Pemerintah seperti Memakai Masker jika Batuk dan berada di area tertentu, senantiasa mencuci tangan jika ingin memulai dan mengakhiri aktivitas, serta rajin berolah raga dan jika sakit jangan lupa menghubungi dokter serta meminum suplemen atau vitamin untuk menunjang kesehatan tubuh.
What's Your Reaction?