Seminar Kesehatan "Peranan Apoteker dan Tenaga Vokasi Farmasi Dalam Prevalensi Vaginitis dan Pencegahannya”

seminar kesehatan membahas mengenai masalah seputar penyakit yang terdapat di vagina serta pengobatan nya

Seminar Kesehatan "Peranan Apoteker dan Tenaga Vokasi Farmasi Dalam Prevalensi Vaginitis dan Pencegahannya”
Seminar Kesehatan "Peranan Apoteker dan Tenaga Vokasi Farmasi Dalam Prevalensi Vaginitis dan Pencegahannya”
Seminar Kesehatan "Peranan Apoteker dan Tenaga Vokasi Farmasi Dalam Prevalensi Vaginitis dan Pencegahannya”
Seminar Kesehatan "Peranan Apoteker dan Tenaga Vokasi Farmasi Dalam Prevalensi Vaginitis dan Pencegahannya”

Liputan Farmasi –

Jakarta, Pengurus PD Pafi DKI Jakarta bekerja sama dengan Combiphar (Vagistin Ovula ) mengadakan seminar kesehatan secara offline yang diadakan di Room Meeting Haris Hotel Kelapa Gading (15/9/24).  Acara tersebut bertemakan “Peranan Apoteker dan Tenaga Vokasi Farmasi Dalam Prevalensi Vaginitis dan Pencegahannya”. Hadir dalam pembukaan acara Jatmiko, S.Si, M.Pharm selaku Ketua PD PAFI DKI Jakarta dalam memberikan sambutan untuk membuka acara tersebut. Dalam sambutan nya Beliau mengatakan bahwa saat ini Tenaga Vokasi Farmasi wajib untuk memiliki ESTRTTK seumur hidup, dikarenakan saat ini sudah dipermudah oleh Kementerian Kesehatan, tanpa memerlukan surat rekomendasi PAFI. Selain itu Beliau juga mengatakan bahwa saat ini setiap Tenaga Vokasi Farmasi yang memiliki jenjang pendidikan Sarjana Farmasi harus melanjutkan pendidikan menjadi Apoteker sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini. Dalam hal pengurusan Surat Izin Praktik atau SIPTTK , setiap Tenaga Vokasi Farmasi harus mengumpulkan SKP yang terdapat pada akun Plataran Sehat yang mana saat ini harus memenuhi 50 SKP sesuai sosialisasi yang sudah dilakukan oleh pihak Kementerian Kesehatan. Acara yang dihadiri oleh 100 Peserta tersebut juga mendapatkan sebanyak 5 SKP dari Plataran Sehat dan diselenggarakan secara gratis. Beliau juga menyebutkan bahwa peserta yang hadir dalam seminar kali ini bukan hanya Ibu-ibu tetapi Bapak-bapak dimana setiap Tenaga Vokasi Farmasi harus mampu menjelaskan mengenai penanganan penyakit yang berhubungan dengan organ kewanitaan serta pengobatan nya. 

Acara Seminar ini juga menghadirkan beberapa Narasumber yang ahli dalam masalah seputar kewanitaan tersebut yaitu Dr. Yoana Sandra Dewanti, SpDv , Dr. Sekuntry M. Togatorop, M.Biomed serta perwakilan dari pihak penyelenggara (Vagistin Ovula) Apt, Indri Rahmadani, S.Farm. Dalam penyampain materi yang pertama yang disampaikan oleh Dr. Yoana Sandara Dewanti, SpDV yang di moderatori oleh Apt. Firman membahas mengenai “Kenali Keputihan dan Cara Mengatasinya”. Beliau membahas mengenai bagian-bagian dari alat reproduksi organ kewanitaan yang terdiri dari Ovarium, Tuba Falopoo, Uterus dan Vagina. Selain itu beliau juga membahas mengenai Infeksi organ kewanitaan (Vaginitis) yang merupakan penyakit klinis yang ditandai dengan adanya invasi patologik pada epitel jaringan organ kewanitaan oleh mikroorganisme seperti Trichomoniasis, Bacterial Vaginosis, dan Vulvaginal Candidiasis yang biasanya ditandai dengan keputihan , rasa gatal pada vulva , iritasi / kemerahan serta berbau. Bacterial Vaginosis biasa disebut non spesifik vaginitis tau vaginitis yang berhubungan dengan gardnerella, dimana dapat ditularkan melalui aktifitas seksual serta pemakaian IUD juga meningkatkan resiko terjadinya Bacterial Vaginosis. Untuk penanganan masalah tersebut diperlukan obat yang mengandung kombinasi antara Metronidazol dan Nystatin, dimana Metronidazol sebagai antibakteri dan Nystatin sebagai antifungi dalam bentuk sediaan Ovula.

Hadir dalam menyampaikan materi yang kedua , Dr. Sekuntry  M. Togatorop, M. Biomed yang dimoderatori oleh Apt, Ade Septian, membahas mengenai “Tips Merawat/ Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Wanita. Beliau membahas mengenai Organ Reproduksi Wanita, Fungsi Organ Reproduksi Wanita, Arti Kesehatan  Reproduksi, serta Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi secara umum atau saat menstruasi. Organ reproduksi kewanitaan terdiri dari bagian luar (Labia Mayora, Labia Minora, Kelenjar Bartholin, dan Klitoris) serta bagian dalam (Vagina, Ovarium, Tuba Falopi, Rahim (uterus),  Leher Rahim/ Serviks). Fungsi organ reproduksi kewanitaan menghasilkan sel telur, melindungi dan memelihara sel telur yang telah dibuahi sperma hingga seutuhnya,melakukan hubungan seksual dan melahirkan bayi. Dalam kesehatan reproduksi yang disampaikan oleh beliau bahwa kondisi sehat secara psikis, social dan fisik yang berhubungan dengan fungsi, proses dan sistem reproduksi baik pada pria maupun wanita untuk bisa bertanggung jawab dalam memelihara dan menjaga organ reproduksi. Disaat seorang wanita mengalami menstruasi harus selalu menjaga kebersihan dengan mengganti pembalut secara berkala 3 sampai 5 kali  dalam sehari, selalu membersihkan organ kewanitaan dan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan daerah kewanitaan.

Acara seminar yang ditutup dengan penjelasan mengenai obat untuk masalah kewanitaan yang disampaikan oleh Apt, Indri Rahmadani, S.Farm yaitu obat Vagistin Ovula. Obat tersebut merupakan kombinasi obat yang bersifar Bakterisidal (anti bakteri/ Metronidazole) dan fungisidal (anti jamur/ Nystatin). Indikasi obat tersebut digunakan untuk pengobatan masalah organ kewanitaan yang disebabkan oleh infeksi campuran dari  Trichomonas Vaginalis dan Candida Albicans dengan pemakaian 1 ovula yang dimasukkan kedalam organ kewanitaan yang diberikan selama 7-10 hari dan disimpan  pada suhu 2-8 derajat Celcius.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow