Liputan Farmasi -- Jakarta, 8 Agustus 2023 Dalam rangka menuju target eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030, KOPI TB Pusat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan USAID Tuberculosis Private Sector (USAID TBPS) menggelar kegiatan diskusi coaching TBC. Acara ini berlangsung pada Selasa, 8 Agustus 2023, pukul 13.00-16.00 WIB di Kantor USAID TBPS, Setiabudi Atrium, Jalan HR Rasuna Said No.62, Setia Budi, Jakarta Selatan.
Diskusi coaching TBC ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan swasta di Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi District-based Public Private Mix (DPPM) yang berfokus pada pendampingan tenaga kesehatan dalam program tuberkulosis. Dengan pendampingan ini, diharapkan layanan TBC yang berkualitas dan terstandarisasi dapat terwujud di berbagai fasilitas layanan kesehatan.
Acara ini merupakan hasil kemitraan antara KOPI TB Pusat, Kementerian Kesehatan, dan USAID TBPS. Diskusi ini penting untuk membangun sinergi antara berbagai pihak guna mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030. Melalui kegiatan ini, tenaga kesehatan dari fasilitas swasta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan layanan TBC yang optimal.
Acara diskusi coaching TBC ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari organisasi kesehatan dan tenaga medis. Salah satu undangan penting dalam acara ini adalah Apt. Sri Riyanti, S.Farm, yang mewakili PAFI DKI Jakarta. Kehadiran beliau diharapkan dapat memperkuat jaringan kerjasama dan pertukaran informasi terkait penanganan TBC di Jakarta dan sekitarnya.
Dr. Syed Imran Farooq, Chief of Party USAID TBPS, dalam surat undangannya menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mendorong terwujudnya layanan TBC yang berkualitas di fasilitas kesehatan swasta. "Coaching tuberkulosis merupakan kegiatan berupa pendampingan tenaga kesehatan dalam program tuberkulosis untuk mendorong mewujudkan layanan TBC yang berkualitas dan terstandarisasi di fasilitas layanan kesehatan," ujarnya.
Pelibatan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan merupakan langkah krusial dalam upaya eliminasi TBC di Indonesia. Dengan kegiatan coaching dan diskusi ini, diharapkan akan tercipta layanan kesehatan yang lebih baik dan standar dalam penanganan TBC. Selain itu, kerjasama antara sektor publik dan swasta akan memperkuat upaya pencegahan dan pengobatan TBC, sehingga target eliminasi pada tahun 2030 dapat tercapai.
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen semua pihak dalam melawan TBC dan menciptakan layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.