Webinar “Farmasis Siap Mendukung Kebutuhan Kesehatan Menuju Jakarta Sebagai Kota Global”

Webinar diadakan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka World Pharmacist Day 2024

Webinar “Farmasis Siap Mendukung Kebutuhan Kesehatan Menuju Jakarta Sebagai Kota Global”
Webinar “Farmasis Siap Mendukung Kebutuhan Kesehatan Menuju Jakarta Sebagai Kota Global”
Webinar “Farmasis Siap Mendukung Kebutuhan Kesehatan Menuju Jakarta Sebagai Kota Global”

Liputan Farmasi –

Jakarta, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengadakan seminar dalam bentuk online (webinar). Webinar ini diadakan Jum’at (11/10/24) dalam rangka memperingati World Pharmacist Day 2024. Webinar ini dilakukan khusus untuk seluruh Apoteker dan Tenaga Vokasi Farmasi yang bekerja pada Instansi Pemerintah DKI Jakarta  baik RSUD,Puskesmas ataupun UPT lain yang berada  dibawah Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Webinar yang diadakan dalam rangka World Pharmacist Day 2024 ini bertemakan “Farmasis Siap Mendukung Kebutuhan Kesehatan Menuju Jakarta Sebagai Kota Global”

Hadir dalam pemberian materi pertama oleh dr. Ronald Irwanto Natadidjaja (Founder RASPRO/ Regulasi Antimikroba Sistem Prospektif) yang dimoderatori oleh Dr. apt. Ivans Panduwiguna, M. Farm. Materi yang disampaikan oleh dr. Ronald Irwanto Natadidjaja membahas mengenai “Best Practise Pengendalian Resistensi Antibiotik di Fasilitas Kesehatan”.  Dalam penyampaian tersebut beliau menyampaikan bahwa pengaruh pemberian antibiotik terhadadap tanda infeksi daerah operasi superfisial dan lama tinggal pasien section caesaria,  selain itu beliau juga membahas bagaimana regulasi yang berlaku di Indonesia.

Dalam acara World Pharmacist Day 2024 juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, drg. Ani Ruspitawati, M.M. Beliau juga memberikan sambutan ditengah-tengah acara Webinar tersebut. Dalam sambutan nya beliau mengatakan bahwa peran Tenaga Farmasi baik Apoteker maupun Tenaga Vokasi Farmasi dalam rangka Farmasis Siap Mendukung Kebutuhan Kesehatan Menuju Jakarta Sebagai Kota Global, dimana Farmasi bukan hanya berperan dalam pelayanan obat tetapi juga dapat berperan kedepannya dalam menghadapai berbagai masalah kesehatan khusus nya yang berada di DKI Jakarta. Beliau juga mengatakan bahwa acara ini merupakan suatu rangkaian acara hari Farmasi se-Dunia 2024.

Materi kedua dalam acara webinar tersebut adalah “Implementasi Farmakovigilans di Fasilitas Kesehatan”. Materi ini disampaikan oleh apt. Nova Emelda, S.Si, M.S ( Direktur Pengawasan Keamanan, Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan zat adiktif, BPOM RI ) yang dimoderatori oleh apt. Dyah Retnaningrum , M. Farm. Dalam pembahasan yang disampaikan oleh apt. Nova Emelda, S.Si, M.S mengenai sejarah awal dari Farmakovigilans, dimana di awal tahun 1950-an , perusahaan Grunenthal di Jerman mengembangkan obat baru yang dimaksud untuk digunakan sebagai obat penenang bagi manusia yaitu thalidomide yang dapat mengobati berbagai kondisi seperti pilek, mual , flu dan (yang sangat penting ) mual di pagi hari pada wanita hamil, dimana ternyata pada sekitar tahun 1960-an sebanyak 10 ribu bayi lahir cacat mengalami phocemelia, dimana kaki dan tangan tumbuh tidak sempurna. Materi yang disampaikan oleh apt. Nova Emelda, S.Si, M.S juga membahas mengenai tujuan dari Farmakovigilans tersebut serta beberapa termonologi Farmakovigilans dan dasar hukumnya. Selain itu ada beberapa peran tenaga kesehatan dalam Farmakovigilans baik sebagai pendeteksim, penanganan, pengkajian serta pelaporan mengenai Farmakovigilans tersebut.

Materi terakhir  dalam acara webinar tersebut adalah “ Farmasis Siap Untuk Jakarta Kota Global Berjuta Pesona” yang disampaikan apt. Hari Sulistiyono, M. Farm (kepala seksi kefarmasian- Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta) yang dimoderatori oleh apt. Ana Yupita Liza, M. Farm. Dalam pembahasan yang disampaikan oleh apt. Hari Sulistiyono, M. Farm mengenai perubahan status Jakarta, Jakarta menuju Kota Global, Tantangan kesehatan global serta kontribusi Apoteker di Jakarta. Jakarta  yang menurut UU no 2 tahun 2024 mengalami perubahan status dari Daerah Khusus Ibukota menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), dimana sebagai pusat perekonomian Nasional (PUSPERNAS) dan menjadi Kota Global. Berdasarkan Global Power City Index (GPCI) tahun 2022 Jakarta memiliki skor 48 atau berada di peringkat 45. Tantangan kesehatan Global yang harus dihadapi ada beberapa macam seperti Malnutrisi dan Obesitas, pengobatan keluar Negeri, Urbanisasi dan Kesehatan Lingkungan, AMR, serta Pandemi. Beliau juga membahas mengenai kontribusi nyata farmasis Jakarta, dimana terdapat pengembangan uapya Promotif  dan Preventif, menjaga Aksesbilitas perbekalan ksehatan termasuk tes diagnostik serta berkontribusi aktif dalam farmakovigilans.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow