Peran Tenaga Kefarmasian dalam Edukasi Peredaran Kosmetik dan Pemilihan Kosmetik yang Baik

Seminar Beauty and Glow: Meningkatkan Kompetensi Tenaga Kefarmasian dalam Menangani Produk Skincare Berbahaya

Peran Tenaga Kefarmasian dalam Edukasi Peredaran Kosmetik dan Pemilihan Kosmetik yang Baik

Liputan Farmasi -- Dalam era di mana kecantikan seringkali dikaitkan dengan kulit putih dan bersih, peran tenaga kefarmasian, terutama apoteker dan tenaga teknis kefarmasian (TTK), menjadi sangat penting dalam memastikan keamanan produk skincare yang beredar di masyarakat. Menjawab tantangan ini, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) DKI Jakarta telah menginisiasi seminar ilmiah bertajuk "Seminar Beauty and Glow."

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi tenaga kefarmasian mengenai bahaya penggunaan skincare yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti merkuri. Penggunaan merkuri dan bahan kimia berbahaya lainnya dalam produk skincare dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi kulit hingga risiko kanker kulit dalam penggunaan jangka panjang.

Ketua PAFI DKI Jakarta Jatmiko, SSi. M. Pharm membuka acara ini, menandakan pentingnya edukasi dan peran aktif tenaga kefarmasian dalam melindungi masyarakat dari produk skincare berbahaya. Dalam seminar ini, para peserta mendapatkan informasi komprehensif tentang bagaimana mengenali dan menangani produk skincare yang mengandung bahan berbahaya.

Salah satu pembicara utama dalam seminar ini adalah Dr. Vanessa Kusumawardhani Dipl.CIDESCO, Dipl.CIBTAC, Dipl.BSM CIDESCO yang membahas tren pasar skincare di Indonesia pada tahun 2024, termasuk peningkatan sebesar 9,2% yang terjadi dari tahun 2023 hingga 2024. Dalam sesi ini, beliau akan menyoroti beberapa faktor penting yang mendorong pertumbuhan pasar skincare, seperti peningkatan kelas menengah yang signifikan di Indonesia, beragamnya platform e-commerce yang semakin memudahkan akses masyarakat terhadap produk skincare, serta peningkatan penggunaan media sosial sebagai alat promosi dan edukasi.

Selain itu, Dr. Vanessa juga akan membahas kemajuan teknologi dalam pembuatan produk skincare yang semakin canggih, serta meningkatnya minat masyarakat terhadap produk skincare yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penggunaan bahan alami dan organik dalam produk skincare juga menjadi salah satu tren yang semakin diminati oleh konsumen.

Melalui seminar ini, diharapkan para apoteker dan TTK dapat lebih waspada dan berperan aktif dalam mencegah peredaran produk skincare berbahaya di masyarakat. Edukasi yang tepat akan membantu masyarakat untuk memilih produk yang aman dan efektif, serta memahami bahwa kecantikan tidak selalu identik dengan kulit putih, tetapi lebih pada kulit yang sehat dan terawat.

Dalam dunia kosmetika yang semakin berkembang, peran apoteker dan tenaga vokasi farmasi menjadi semakin penting. Apt. Krismayadi, MM, M.Farm, dalam paparannya mengenai kosmetika legal, menekankan bahwa penandaan produk kosmetika harus mencantumkan informasi yang lengkap dan jelas. Hal ini mencakup nama produk, manfaat, cara penggunaan, komposisi, produsen, nomor batch, tanggal kedaluwarsa, hingga nomor notifikasi.

Apoteker dan tenaga vokasi farmasi memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan produk kosmetika yang beredar di masyarakat telah memenuhi standar keamanan dan kualitas. Mereka juga berperan dalam edukasi kepada konsumen mengenai pentingnya memilih produk yang legal dan aman untuk digunakan. Hal ini penting untuk mencegah peredaran produk kosmetika ilegal yang dapat membahayakan kesehatan, terutama yang mengandung bahan berbahaya seperti merkuri.

Melalui edukasi yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan cerdas dalam memilih produk kosmetika, sehingga risiko penggunaan produk yang tidak aman dapat diminimalkan. Peran apoteker dan tenaga vokasi farmasi sangat krusial dalam melindungi kesehatan masyarakat melalui pengawasan dan edukasi yang berkesinambungan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow