Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Apoteker dan Tenaga Kefarmasian dalam Pencegahan serta Pengendalian Tuberkulosis
Webinar Kefarmasian PD PAFI DKI Jakarta X Johnson & Johnson

Liputan Farmasi -- Minggu, 18 Desember 2022 telah diselenggarakan webinar kefarmasian dengan tema “Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Apoteker dan Tenaga Kefarmasian dalam Pencegahan serta Pengendalian Tuberkulosis”. Webinar kali ini menghadirkan 3 pembicara terbaik di bidangnya. Materi Pemaparan Kegiatan Terkait Penanganan TB (Tuberkulosis) dan TBRO (Tuberkulosis Resisten Obat) dan Program Rujukan Pasien Secara Nasional dibawakan oleh dr. Meilina Farikha, M.Epid. Gejala dan Tanda Awal Pasien dengan TB dan TB RO yang Patut dicurigai oleh Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian dibawakan oleh DR. Dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P (K). Pemateri terakhir, apt. Dra. Tati Suprapti, MBiomed memaparkan tentang Peran Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian dalam Program TB dan TB RO (Sharing Experience), edukasi screening awal TB, rujukan, pemantauan atau pendamping pengobatan.
Indonesia merupakan jumlah kasus terbesar kedua di dunia. Target di Indonesia eliminasi TBC tahun 2030, sehingga perlu ada strategi untuk percepatan penemuan dan pengobatan.
TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang paru dan organ lainnya.Gejala TBC paru pada pasien aktif:
- batuk yang berlangsung lama (2 minggu atau lebih)
- batuk biasanya disertai dengan dahak atau batuk darah
- nyeri dada saat bernapas atau batuk
- berkeringat di malam hari
- hilang nafsu makan
- penurunan berat badan
- demam atau menggigil
- kelelahan (malaise)
TB RO adalah infeksi TB yang menyerang tubuh yang kebal terhadap obat anti tuberkulosis (OAT). Penyebabnya biasanya pasien menjalani pengobatan TB tidak tuntas atau gagal, serta tertular dari pasien TB RO secara langsung.
Pengobatan TBC bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mengembalikan kualitas hidup dan produktivitas, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, mengurangi penularan dan mencegah resistensi. Penyakit TB dapat diobati dengan OAT.
Prinsip pengobatan TBC:
Pengobatan diberikan dalam bentuk kombinasi minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi
Diberikan dalam dosis yang tepat
Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (Pengawas Menelan Obat)
Diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap awal dan lanjutan.
Prinsip pengobatan TB RO:
Pasien tidak diperbolehkan membawa pulang obat (obat diminum dengan pengawasan langsung PMO)
Bila tidak terjadi konversi BTA pada bulan ke-4, tahap awal diperpanjang sampai 5-6 bulan
Bila pada bulan ke-6 tidak terjadi konversi BTA maka pengobatan gagal. Pasien harus diobati dengan panduan individual mengandung obat baru
Pasien yang mendapatkan paduan jangka pendek dan tanpa penyulit sangat dianjurkan untuk melanjutkan pengobatan di fasyankes terdekat dengan tempat tinggal pasien.
Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian dapat berperan sebagai PMO. Hal penting yang harus dipahami PMO antara lain:
- TB bukan penyakit turunan atau kutukan
- TB dapat disembuhkan dengan pengobatan teratur
- Tata laksana pengobatan penderita pada tahap intensif dan lanjutan
- Pentingnya berobat secara teratur
- Efek samping obat dan tindakan yang harus dilakukan jika terjadi efek samping obat
- Cara penularan dan pencegahan penularan
Dalam menjalankan peran sebagai PMO, apoteker dan TTK dapat melaksanakan kegiatan konseling sesuai dengan Permenkes RI Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Files
What's Your Reaction?






